Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Rehat: Yang Kau Takutkan Takkan Terjadi

Gambar
                  Setiap manusia pasti pernah melewati titik terendahnya. Ketika manusia berada di titik tersebut, yang mereka inginkan adalah suatu penenang. Penenang agar selalu menjadi kuat, agar bisa merasakan masih ada orang lain yang siap membantunya. Paling tidak untuk sekadar mendengarkan segala ceritanya. Akhir-akhir ini isu mengenai mental health (kesehatan mental) sedang ramai dan banyak dibicarakan dengan berbagai sudut pandang dan cerita yang beragam. Mulai dari depresi dan bahkan hingga percobaan bunuh diri. Tirto.id pernah merilis artikel bertajuk “Skripsi, Depresi, dan Bunuh Diri”. Di artikel tersebut, dituliskan bahwa riset yang dilakukan oleh Benny Prawira Siauw, seorang ahli kajian bunuh diri (suicidolog), tercatat sebanyak 34,5 persen dari 284 responden (mahasiswa) di Jakarta memiliki pemikiran untuk melakukan percobaan bunuh diri. Ia juga menambahkan, bahwa faktor penyebab bunu...

Catatan Sebuah Buku Catatan

Gambar
Sebuah Kado   Pada 2 Juli 2018, dua orang kawan saya datang dengan membawa sebuah buku catatan untuk saya. Buku itu bersampul tebal warna hijau dengan kertas-kertas polos coklat tak bergaris di dalamnya. Untuk teman saat KKN, kata mereka. Senang hati saya dibuatnya, bisa untuk menjadi buku catatan harian saya selama 50 hari di Pulau Sebatik. Semenjak pertama kali melewati malam di Desa Liang Bunyu, Sebatik Barat, saya sudah menuliskan cerita saya di buku tersebut. Untuk kenang-kenangan. Selain cerita sehari-hari, saya juga memanfaatkannya untuk menulis hal-hal lain seperti catatan uang kas dan catatan rapat. Karena begitu pentingnya buku tersebut untuk saya di sana, saya menyebutnya dengan panggilan “kitab”. Setiap malam, saya menyempatkan untuk menulis kejadian yang saya alami di sana kemudian menyimpannya di tas atau bawah kolong tempat tidur. Beberapa kali pula buku tersebut saya bawa ke mana-mana karena keperluan menulis agenda yang lain.